INFO24.ID – Malaysia digemparkan kabar meninggalnya Zara Qairina Mahathir, siswi yang diduga menjadi korban perundungan berat di sekolah.
Tragedi ini memicu kemarahan publik, apalagi setelah rekaman audio berisi ketakutan Zara terhadap seorang siswi senior beredar luas di media sosial. Tagar #KeadilanUntukZara pun ramai digaungkan warganet.
Informasi yang beredar menyebut Zara telah lama jadi target bullying. Tekanan mental, ejekan, hingga ancaman disebut dialami korban selama berbulan-bulan.
Yang bikin publik terkejut, Zara bahkan pernah disebut dipaksa masuk ke mesin cuci oleh sekelompok pelaku.
Peristiwa nahas terjadi 16 Juli 2025 di asrama SMKA Tun Datu Mustapha, Papar, Sabah. Zara ditemukan tak sadarkan diri usai diduga jatuh dari lantai tiga gedung asrama.
Meski sempat dilarikan ke rumah sakit, nyawanya tak tertolong. Ia meninggal pada 17 Juli 2025. Pemakaman dilakukan tanpa autopsi, memunculkan tanda tanya besar.
Kasus ini makin misterius setelah rekaman suara Zara beredar, memicu spekulasi adanya pihak berpengaruh yang terlibat. Media lokal The Vibes bahkan menyebut ada dugaan kaitan dengan kalangan VIP, meski belum terbukti secara hukum.
Sejak itu, media sosial dibanjiri unggahan solidaritas. Warganet menuntut penyelidikan transparan dan hukuman tegas untuk pelaku bullying.
Kini, nama Zara Qairina Mahathir menjadi simbol perjuangan melawan perundungan di Malaysia. Publik berharap kebenaran terungkap dan keadilan ditegakkan.











