INFO24.ID – Proses pengambilan sampel tes DNA antara Lisa Mariana dan anaknya, CA, dengan Ridwan Kamil telah rampung di Bareskrim Polri, Kamis (7/8/2025). Pemeriksaan berlangsung lancar meski diwarnai momen haru saat pengambilan sampel darah CA.
“Pengambilan sampel berjalan lancar, Alhamdulillah. Cuma agak melow karena anak sekecil itu ditusuk jarum, jadi agak nangis,” ujar Lisa usai pemeriksaan.
Lisa memastikan dirinya tidak bertemu langsung dengan Ridwan Kamil karena pemeriksaan dilakukan di lantai berbeda. Ia menolak berkomentar lebih jauh soal konsekuensi jika hasil tes tidak membuktikan hubungan biologis, maupun soal Ridwan Kamil.
Sampel Darah dan Air Liur
Kuasa hukum Lisa, Jhony Nababan, menjelaskan sampel yang diambil berupa darah dan air liur. “Tadi sudah selesai pengambilan sampel dari Lisa Mariana, Pak Ridwan Kamil, dan CA. Kita tinggal menunggu hasilnya, paling lama 10 hari, paling cepat akan dikabari,” ujarnya.
Jhony menegaskan pihaknya menyerahkan sepenuhnya proses dan hasil tes DNA kepada kepolisian. “Kita yakin polisi bekerja profesional. Mohon sabar menunggu, nanti akan kita update,” katanya.
Hasil Maksimal 3 Minggu
Kuasa hukum Ridwan Kamil, Muslim Jaya Butarbuta, menyampaikan hasil tes DNA diperkirakan keluar dalam waktu maksimal tiga minggu. Proses ini, kata dia, merupakan bagian dari langkah hukum yang diajukan sejak Juni 2025.
“Tes DNA hari ini tindak lanjut permohonan Pak Ridwan Kamil di bulan Juni, demi kepastian hukum. Sampel diambil dari tiga pihak, yaitu Pak Ridwan Kamil, Lisa Mariana, dan anaknya. Baik darah maupun air liur diambil dari masing-masing,” jelas Muslim.
Menurutnya, pemeriksaan dilakukan di ruang terpisah sesuai arahan penyidik. Lisa dan anaknya berada di lantai 16, sementara Ridwan Kamil di lantai 15. Semua proses disaksikan kuasa hukum masing-masing.
Hormati Hasil Apapun
Muslim menegaskan kliennya siap menerima hasil tes DNA, apapun itu. “Pak Ridwan Kamil menghormati proses hukum dan menerima hasilnya dengan penuh tanggung jawab dan kedewasaan. Tes ini bukan karena tekanan publik, melainkan murni untuk kepentingan penyidikan,” katanya.
