INFO24.ID – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengingatkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara untuk tetap mengarahkan investasinya demi kepentingan publik. Hal ini disampaikan mengingat Danantara kini mengelola dividen Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sebelumnya masuk ke kas negara.
“Investasi Danantara harus tetap berakar pada kepentingan publik,” tulis Sri Mulyani melalui akun Instagram pribadinya, Kamis 10 Juli 2025.
Pernyataan tersebut disampaikan usai pertemuan dengan Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Sjahrir, pada Rabu (9 Juli). Dalam pertemuan tersebut, Sri Mulyani membahas strategi investasi jangka panjang yang akan dijalankan Danantara.
Bendahara Negara itu juga menekankan pentingnya visi Danantara dalam menciptakan lapangan kerja melalui proses bisnis di BUMN.
Selain itu, sejumlah isu krusial di sektor energi dan mineral juga menjadi topik pembahasan. Sri Mulyani menegaskan bahwa kebijakan investasi harus fokus pada reinvestasi di beberapa komoditas strategis sebagai bagian dari komitmen pembangunan jangka panjang nasional.
“Dengan komitmen dan tata kelola yang baik, pertemuan ini menjadi langkah penting menuju pengelolaan keuangan negara yang lebih akuntabel dan pro-investasi,” ujarnya.
Danantara Indonesia sendiri mendapatkan kucuran dividen jumbo dari BUMN. Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria, mengatakan dividen yang diterima mencapai Rp 150 triliun.
“Tentu saja dividen itu setoran dari seluruh BUMN dan kemudian kami akan jadikan investasi,” kata Dony dalam acara IKA Fikom Unpad Executive Breakfast Meeting Kuartal Pertama Danantara di Hutan Kota Plataran, Jakarta, pada 18 Juni lalu.
Dony menjelaskan, dividen yang diterima Danantara tahun ini hampir dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Pada 2024, Kementerian BUMN mengantongi dividen sebesar Rp 85,5 triliun.
Kenaikan dividen ini didorong oleh tingginya laba BUMN yang mencapai Rp 307 triliun untuk tahun buku 2024. Sebagian laba tersebut digunakan untuk program penataan BUMN, sementara sisanya dibagikan sebagai dividen.
Saat ini, Danantara mengelola dua superholding, yakni Danantara Asset Management untuk BUMN dan Danantara Investment Management untuk investasi.