INFO24.ID – Meski larangan telah ditegaskan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, masih saja ada sekolah yang memberlakukan pungutan untuk kegiatan wisuda dan study tour.
Salah satunya terjadi di sebuah Taman Kanak-kanak (TK) swasta di Kota Bekasi, meskipun Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, juga telah menerbitkan larangan mengenai pungutan untuk kegiatan semacam itu.
Informasi mengenai pungutan ini terungkap dari keluhan sejumlah orang tua siswa. Salah satu orang tua, berinisial L (30), menyampaikan keberatannya atas biaya yang dibebankan untuk dua kegiatan tersebut.
“Biaya wisuda plus foto sebesar Rp 550.000, lalu untuk study tour Rp 600.000. Jadi total Rp 1.150.000, dan itu sangat memberatkan bagi kami,” ungkap L pada Rabu (16/4/2025).
Berdasarkan surat edaran yang diterima orang tua, study tour tersebut dijadwalkan berlangsung pada 12 Juni 2025 dengan tujuan ke Depok, Jawa Barat. Biaya Rp 600.000 itu mencakup tiket masuk area outbound untuk dua orang, makanan ringan, minuman, makan siang prasmanan, kaus, serta biaya transportasi menggunakan dua bus.
Sementara itu, acara wisuda direncanakan diadakan di Gedung Islamic Center Bekasi pada 18 Juni 2025. Biaya wisuda dipatok sebesar Rp 550.000, dengan rincian biaya transportasi, pendaftaran munaqosah dan wisuda, sewa toga, foto individu dan foto kelas, makanan ringan, serta ijazah.
L pun berharap pihak sekolah bisa membatalkan kedua kegiatan tersebut, mengingat aturan larangan sudah dikeluarkan oleh Tri Adhianto dan Dedi Mulyadi.
“Harapan saya, sebaiknya dibatalkan saja kegiatan wisuda dan jalan-jalannya,” tambahnya.
telah mencoba meminta keterangan dari kepala sekolah TK terkait hal ini melalui pesan singkat, namun hingga berita ini diturunkan belum mendapat respons.
Secara terpisah, Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, kembali menegaskan bahwa sekolah-sekolah di wilayahnya dilarang mengadakan wisuda dan study tour, sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Kota Bekasi.
“Aturannya sudah ada, jelas,” ucap Tri.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi juga sempat meminta Bupati Bandung, Dadang Supriatna, untuk menghapus kegiatan wisuda TK dan SMP, serta meniadakan study tour yang memberatkan orang tua.
Hal ini diungkapkan Dedi dalam sebuah acara retreat di Magelang yang diunggah ke Instagram @dedimulyadi71 pada Sabtu (22/2/2025).
“Ada keluhan, anak-anak TK wisuda, SD wisuda. Kegiatan yang tidak relevan dengan pendidikan ini saya minta dihapus. Pak Bupati berani tidak?” tanya Dedi.
“Siap, berani,” jawab Dadang Supriatna.
Dedi menegaskan bahwa biaya wisuda dan study tour sering kali menjadi beban tambahan bagi orang tua, sehingga kegiatan yang tidak berkaitan langsung dengan pendidikan diminta untuk ditiadakan. Karena kewenangan TK hingga SMP berada di tangan pemerintah kabupaten/kota, Dedi berharap para bupati dan wali kota dapat segera menindaklanjutinya.
Sejak awal menjabat, Dedi Mulyadi memang aktif memperhatikan kebijakan terkait study tour, dan menegaskan bahwa pelarangan kegiatan tersebut di Jawa Barat tidak akan berubah.