Info

BI Siapkan Rp 80 Triliun untuk Dukung Program 3 Juta Rumah

×

BI Siapkan Rp 80 Triliun untuk Dukung Program 3 Juta Rumah

Sebarkan artikel ini

INFO24.ID – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, menegaskan bahwa pencapaian target pembangunan tiga juta rumah memerlukan sinergi dari berbagai pihak, termasuk dukungan dari Bank Indonesia (BI). Hal ini disampaikan dalam rapat bersama sejumlah pejabat yang berlangsung di Kantor BI pada Selasa malam, 11 Februari 2025.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh Gubernur BI Perry Warjiyo, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Ketua Komisi XI DPR RI Misbakhun, serta Pandu Sjahrir dari Danantara. Maruarar, yang akrab disapa Ara, mengungkapkan bahwa pertemuan ini merupakan hasil diskusi panjang dengan Gubernur BI terkait strategi mendukung sektor perumahan.

Salah satu faktor utama dalam merealisasikan program ini adalah ketersediaan likuiditas guna mendukung pembiayaan perumahan. Dalam pertemuan tersebut, BI menyatakan komitmennya dengan meningkatkan insentif likuiditas makroprudensial bagi bank-bank yang menyalurkan kredit perumahan.

Gubernur BI, Perry Warjiyo, mengumumkan bahwa insentif likuiditas yang sebelumnya berada di angka Rp 23,19 triliun akan meningkat secara bertahap hingga mencapai Rp 80 triliun. Kebijakan ini bertujuan untuk mempercepat pembangunan serta memperluas akses perumahan bagi masyarakat.

“Saat ini, BI telah menyediakan Rp 23,19 triliun. Berdasarkan hasil diskusi, angka ini akan kami tingkatkan bertahap hingga mencapai Rp 80 triliun guna mendukung program pembangunan perumahan,” ujar Perry Warjiyo.

Lebih lanjut, Perry menegaskan bahwa sektor perumahan memiliki peran strategis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang ditargetkan mencapai 8 persen. Ia optimistis bahwa sektor ini dapat berkontribusi signifikan dalam penciptaan lapangan kerja serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir menyoroti pentingnya peran perbankan dalam mendukung program perumahan rakyat. Ia mengungkapkan bahwa selama ini Bank Himpunan Milik Negara (Himbara), khususnya Bank Tabungan Negara (BTN), telah mengelola sekitar 80 persen pasar pendanaan rumah subsidi. Erick berharap bank-bank lain seperti Bank Mandiri, Bank Syariah Indonesia (BSI), dan BNI turut berkolaborasi untuk mempercepat realisasi program ini.

“Dengan target pembangunan tiga juta rumah, keterlibatan sektor perbankan menjadi kunci utama. Selain Bank Himbara, pemerintah juga mengajak bank-bank swasta untuk ikut serta dalam mendukung program ini,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa program ini berskala besar dan membutuhkan dukungan penuh dari berbagai pihak. “Tidak mungkin hanya satu pihak yang bekerja sendiri. Yang utama adalah kepentingan rakyat, terutama mereka yang sangat membutuhkan hunian yang layak. Saat ini, backlog perumahan masih menjadi tantangan besar yang harus segera diatasi,” pungkasnya.